Kisah Anak Saat Melepaskan Beban Beratnya

Kisah Anak Saat Melepaskan Beban Beratnya

Huhuhu tiba tiba nangis bombay di pagi Jum'at.

Seorang anak nangis karena lama belum dijemput. Setelah ditenangkan sebenarnya bukan lama jemput yang buat iya nangis.

"Aku tu kalau pulang di rumah gak ada mama ... " Sambil terisak

Isakan si anak auto menular. Satu kalimat tapi dalam banget.

Suatu nikmat dimana bisa berkumpul dengan anak anak, dengan keluarga. Suatu nikmat dimana kadang marahan, lalu saling menertawakan apa apa yang sudah dilalui.

Impian sesurga bareng itu berat. Makanya ujiannya gak main main. Jika tidak kuat maka psikologis dan mental anak menjadi terganggu.

Kuhusap kepala anak tersebut, " Bersabar ya nak, kamu anak baik, doakan yang baik baik untuk mama papa."

"Kamu kuat!"

Terus dia kelihatan lebih tenang sudah menumpahkan beban beratnya selama ini lalu pergi jajan ...

So, bersyukurlah ketika pulang kerumah. Ada mama menyambutmu, baik ala cerewetnya, atau ala bidadarinya. Ada yang menanyakan, "kamu dapat nilai berapa? Tadi jajan apa? Atau sekedar bilang, ayoo makan dulu!"

Hal seperti itu tidak didapati dan sedang dirindukan oleh anak anak lainnya.

Untuk ayah bunda bersyukurlah, masih bisa menikmati hari bersama sama. Membesarkan anak anak. Meskipun banyak kesulitan.

Setiap orang ada kesulitannya masing-masing. Jika impiannya adalah "Sesurga bersama!"

"Kenapa harus menganggap pasangan musuh?"

Komentar